Hai Pembaca setia blogku :)
Aku pernah janji untuk menshare kekalian sebuah cerita yang berjudul ''True Friends" ini bukan hanya cerita biasa, ini adalah sebuah cerita yang diambil dari kisah nyata. Saya akan membagikan kekalian dengan Part-Part agar kalian tidak terlalu merasa lelah untuk membacanya secara langsung. karena kisah ini memang benar-benar nyata dan sangat panjang, maka dari itu seperti biasanya aku share kekalian dengan pembagian part :) saya harap kalian dapat menyukai kisah-kisah yang telah saya bagikan kepada kalian, dan kalian tidak akan pernah bosan-bosan untuk menunggu kelanjutannya dari stiap kisah yang saya bagikan. Dan apabila terdapat kesalahan dalam berkata-kata dalam kisah-kisah yang saya bagikan ini. Saya Segenap Tim Penulis dalam blog ini Memohon maaf yang sebesar-besarnya.
‘’True Friends’’
Pada suatu hari, seorang gadis cilik bernama
chika ayu septriana putri dia adalah seorang gadis manja yang kaya raya yang
tinggal di suatu kota, yang segala sesuatu keinginannya pasti terpenuhi. Namun
suatu hari, tiba-tiba perusahaan milik kedua orangtua nya bangkrut, dan akhirnya dia
tinggal dirumah almarhum neneknya yang lumayan besar juga. Tapi disana chika
tinggal dengan tantenya dan kakak sepupunya yang sudah kuliah. Kedua orangtua
chika harus keluar kota meninggalkan chika. Chika kecil ini baru saja lulus
dari Sekolah Dasar, dan akhirnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah
Menengah Pertama Swasta yaitu tepatnya Sekolah Madrasah, yang jaraknya tidak
begitu jauh dari rumah neneknya tersebut.
Suatu hari ketika hari pertama chika masuk
sekolah, chika datang masih dengan pakaian putih-merahnya. Sekolah itu cukup
sempit karena bangunannya yang banyak disusun secara berdempetan dan bertingkat
4, sekolah itu tidak hanya untuk sekolah menengah pertama saja, tapi untuk TK,
SD, SMP, dan SMA juga. Didalamnya terdapat lapangan upacara yang sekaligus
menjadi lapangan olahraga pula. Lalu tempat parkirnya pun sangat sempit
jangankan mobil dapat masuk, motor saja hanya beberapa yang bisa parkir disitu
karena dipenuhi pula dengan pedagang kaki lima yang memenuhi gerbang sekolah.
Tapi walaupun seperti itu sekolah itu sangat berkesan di hati chika.
Pada hari itu adalah hari penentuan gugus,
chika masuk gugus 3. Akhirnya diapun berbaris dan kemudian masuk ke suatu
ruangan di lantai 1 yang ruangannya lumayan besarlah tapi mungkin karena efek ukuran
sekolah yang sempit dan ruang kelasnya dilantai 1 jadi keadaan kelas lumayan
gelap. Hari pertama sekolah, chika dan teman-temannya hanya sekedar perkenalan
antara satu dengan yang lain begitupula dengan kakak-kakak kelas, osis dan
guru-guru tentunya. Pada saat itu chika duduk dibagian paling belakang dan
paling pojok dekat tembok. Kemudian disamping kiri bangkunya ada seorang cowok
hitam manis, pendek, dan lucu menggemaskan. Laki-laki itu selalu melirik pada
chika yang membuat chika salah tingkah. Sementara itu didepan chika ada seorang
cewek pendek, kecil, dan terlihat sederhana. Cewek itu bernama feby, chika dan
feby berkenalan dan menjadi teman dekat selama MOS. Sebelum pulang pada hari
itu, mereka semua mendapatkan pesan dari kakak osis untuk hari senin depan
mereka harus datang mengikuti kegiatan MOS selama 3 hari dengan menggunakan
topi kerucut yang tertempel permen sebanyak mungkin, kemudian menggunakan
gelang berwarna orange yang harus dipenuhi dengan permen juga yang terbuat dari
tali rapiah, dan kemudian terakhir menggunakan rok rimba-rimba warna orange dan terbuat dari tali rapiah
pula.
Akhirnya setelah itu, chika pun pulang dengan
jalan kaki. Selama diperjalanan pulang banyak sekali yang menghina dirinya
karena badannya yang buntel membuat orang-orang yang melihatnya selalu
menghinanya, tapi itulah chika yang sudah terbiasa dengan cacian seperti itu
dan mengabaikan apa yang dikatakan oleh orang tentang dirinya. Menurutnya,
untuk apa pusing-pusing mikirin orang yang menghina dirinya yang sementara
orang itu sebenarnya belum mengenal dirinya. Yang paling membekas dihatinya
adalah didekat rumah neneknya itu tepatnya disebelah kanan dari satu rumah dari
rumah neneknya itu terdapat mesjid, dan
disebelah mesjid itu terdapat bangunan bertingkat, bangunan itu adalah asrama
pesantren yang hanya khusus untuk laki-laki saja. Jadi sewaktu diperjalanan
pulang chika melewati pesantren itu, pesantren itu membuka warung foto copy dan
penjaganya adalah anak-anak didik yang ada didalam asrama itu. Jadi pada waktu
itu beberapa orang memanggil chika dengan sebutan yang sedikit kasar yang
membuat chika terkejut dan yang membuat chika sakit hati dan mereka tertawa
dengan terbahak-bahak seakan senang sekali menghina chika. Chika berusaha untuk
tetap melanjutkan jalannya dengan bersabar dan berdoa pada allah ‘’ ya allah
kuatkanlah hambamu ini ya allah’’ setiap dihina orang hanya doa itu yang
terlintas dihati dan dipikirannya. Akhirnya dia melanjutkan perjalannya dengan menahan
air mata. Tidak lama kemudian, dalam perjalanan pulang chika dipanggil oleh
penduduk-penduduk disekitaran rumah neneknya tersebut,orang-orang itu adalah
orang yang selalu baik terhadap keluara chika, ayah dan ibu chika, dan tentunya
pada chika pun mereka sangat baik, namun masih adakalanya mereka suka bercanda
dengan memanggil chika bontet, sebenarnya jauh didalam hatinya chika kesakitan
tetapi chika yang polos itu hanya dapat tersenyum melihat orang-orang yang baik
padanya tertawa.
Sebenarnya
sih chika itu sangat terkenal disekitaran situ karena dulu sewaktunya TK dia
memang sudah tinggal disana bersama dengan kedua orangtuanya. Karena, dulu
orangtuanya itu membuka usaha perternakan ayam potong yang sangat laris kalau
mau buka-bukaan sedikit dia itu memang sudah keturunan orang kaya sampai-sampai
ketika chika masih bayi tinggal disana sampai-sampai chika itu tidur diatas
tumpukan uang ratusan ribu. Dan orangtuanya chika dan keluarga besarnya chika
terutama almarhuma neneknya itu memang adalah orang terpandang di daerah situ,
dan ayah chika itu memang sudah dianggap para penduduk sana sebagai bos karena
selalu memberikan pekerjaan kepada penduduk-penduduk disitu yang memerlukan
pekerjaan untuk mendapatkan uang bagi keluarga mereka. Hampir keseluruhan
penduduk didaerah itu menghormati keluarga besar chika.
Rumah neneknya chika ini sangat besar dan
bertingkat selain itu mempunyai halaman rumah yang luas sekali. Dihalaman itu
terdapat banyak sekali tumpukan kayu jati yang masih bagus, kayu itu adalah
bekas peninggalan nenek dan kakeknya chika karena dulu kakeknya chika adalah
penjual kayu jati, dan memiliki tanah yang sampai beratus-ratus hektar tersebar
dimana-mana. Setelah sepeninggalan nenek dan kakek chika, akhirnya itu semua
diwariskan dibagi rata kepada anak-anak dan keluarga dari nenek dan kakek chika
termasuklah ayah chika, ayah chika adalah anak keterakhir dari nenek dan kakek
chika, ayah chika adalah anak yang ke-11.
Sesampainya chika dirumah, chika langsung
naik keatas dan masuk kekamarnya. Dan membersihkan kamarnya karena, kakak
spupunya chika itu sangat tidak suka dengan kamar yang berantakan. Chika adalah
tipikal orang yang malas membersihkan kamarnya, chika akan membersihkan
kamarnya hanyajika bila dia ingin membersihkannya entah itu kapan datangnya,
tapi ketika rajinnya itu datang chika tidak tanggung-tanggung membersihkan
kamarnya itu semua posisi dia rubah, dari mulai springbed miliknya dan juga
lemari akan dia pindahkan sesuai kemauannya dan itu akan terlihat rapi. Dan
yang paling parah pekerjaan itu semua, dia lakukan sendirian. Dia yang
mengangkat dan memindahkan springbed dan juga lemari, kemudian membersihkan
sampai bagian-bagian terkecil. Ketika pada saat rajinnya chika datang chika
adalah tipikal orang yang detail sekali sampai-sampai dia tidak ingin ada yang
tertinggal sedikit pun.
Selama
libur, kerjaannya hanya menonton tv pagi, siang, sore, sampai malam. Chika itu
sangat hobby banget menonton, dan yang paling dia sukai adalah drama korea yang
lagi ngetren-ngetrennya pada saat itu. Pada Saat itu chika suka sekali sama
drama korea yang judulnya ‘’boys before flower” chika sangat menyukai cerita
dari drama itu, wajarlah chika kan baru memasuki masa-masa pubertas wajar kalau
dia lebih menyukai drama-drama tentang cinta dan persahabatan. Selain karena
ceritanya, chika juga sangat suka dengan pemain-pemainnya yang berasal dari
korea yang keren, putih, tinggi, dan pastinya tampan. Apalagi yang menjadi
Gujunpyo yaitu Lee Min Ho, chika sangat menyukai Lee Min Ho. Semenjak chika
sudah menonton drama itu chika jadi suka korea kalau bahasa gaulnya pada saat
itutuh Korean Lovers. Selain film ‘’boys before flower’’ masih banyak drama
korea lainnya yang chika sukai, tapi yang paling terpenting adalah chika
sangat-sangat menyukai semua drama korea dengan catatan penting yang pemainnya
ada termasuk Lee Min Ho didalamnya.
Selain menonton, chika juga tak lupa untuk
menyiapkan perlengkapan MOSnya tersebut, chika pergi kepasar bersama kakak
sepupunya itu, kemudian pulang dari pasar chika dan kakak sepupunya itu
mempersiapkan segalanya. sebenarnya sih kakak sepupunya itu adalah orang yang sangat
baik, nama kakak sepupunya chika ini adalah kak novi, kak novi ini sebenarnya
adalah orang yang sangat baik, kak novi tidak ingin sesuatu hal yang buruk
terjadi pada chika, tapi karena chika masih sangat kekanak-kanakan yang belum
mengerti jadi, chika selalu menganggap bahwa marahnya kak novi adalah karena
kak novi jahat padahal yang sebenarnya tidak seperti itu.