Cerita pendek (cerpen) cerita Bersambung (cerbung) ~ This is The Real Life PART II

heyy teman-temanku semuanya... hari inii aku akan melanjutkan cerbungku yang berjudul "This is The Real Life" Semoga kalian suka cerbungku ini :) dann juga pastinya semoga kalian mengerti dengan bahasa yang aku gunakan :) Maaf yahh teman-teman sekalian bila kalian mendapati kesalahan di cerbungku ini, maklum baru belajar :)

  Keesokan harinya, dia dan tetangganya itu pergi ke SMP nya untuk mengambil ijazahnya tetapi sewaktu datang kesekolahnya, dia menunggu sampe siang dikerumutan banyak siswa-siswi lainnya.Ketika menunggu berjam-jam tiba-tiba kakeknya yaitu kepala sekolah SMP itu, datang menghampirinya dan mengumumkan bahwa ijazah aslinya baru bisa diambil besok, yang ada hanya ijazah sementara. Akhirnya dia dan tetangganya itu, melanjutkan perjalanannya ke SMA untuk mengembalikan formulirnya. Ketika sampai di SMA ternyata formulirnya tidak diterima dikarenakan pihak SMA menginginkan ijazah yang asli. Mereka sudah beralasan bahwa khusus SMPnya belum dibagikan ijazah asli. Namun tetap saja tidak diterima. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah dikarenakan hari sudah terlalu siang , dan pengembalian formulirnya dilanjutkan besok saja.

  Keesokan harinya, Mereka pergi ke SMP pagi-pagi sekali. Sesampainya disekolah dia melihat kakeknya sedang duduk-duduk didepan ruangannya. Akhirnya diapun mengampiri kakeknya dan bercerita bahwa diperlukan ijazah asli yang diminta SMA yang ingin dia inginkan tersebut. Akhirnya kakeknya langsung menelpon orang dipusat untuk segera mengirimkan ijazah asli untuk semua siswa di SMP tersebut tetapi ketika dibagikan, diutamakan untuk siswa-siswi yang ingin masuk ke SMA idaman tersebut. Akhirnya, Keesokan harinya lagi yaitu, hari pembagian ijazah asli Dia dan tetangganya datang keSMPnya itu untuk mengurus ijazahnya tersebut. Sewaktu itu, ijazah itu perlu di Sahkan (legalisir) yaitu di tanda tangani oleh KepSek jadi, Dia langsung masuk keruangan KepSek dan berbincang pada kakeknya itu dan akhirnya dia langsung pamitan untuk langsung berangkat ke SMA untuk mengembalikan formulirnya.

  Sesampainya di SMA, Dia dan tetangganya itu langsung pergi ke Loket untuk mengembalikan formulir. Setelah itu, Mereka diberikan kertas yang berisikan no ruangan untuk TES dan no TES. Setelah itu Dia dan tetangganya itu langsung pulang. Sesampainya di rumah, Dia langsung membereskan kamarnya dan menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawanya besok. Setelah itu dia istirahat.

   Keesokan harinya, ketika sesampainya disekolah. Kemudian dia dan tetangganya itu masuk ke ruangan mereka. Sesampainya didalam ruangan, tetangganya bertemu dengan temannya, temannya itu termasuk kedalam kelas unggulan di smpnya. Jadi, tetangganya itu merasa kalau lebih baik bersama dengan anak unggul. akhirnya sangat percaya dirinya tetangganya itu dengan temannya. sedangkan dia hanya bertawakal dan menjawab sesuai dengan kemampuannya. Tiba-tiba ada seseorang di belakangnya yang ingin melihat jawaban soal bahasa inggris. Akhirnya dia perlihatkan. dia sedikit prihatin dengan tetangganya itu, tapi ketika dipanggil tetangganya itu hanya berkata soal ini mudah temanku juga bisa membantu saya, tetangganya itu berkata sedikit menyombongkan diri.

  Ketika hari pengumuman, dan pengumuman pun dibagikan terdapat 3 titik pembagian hasil tes. dibelakang sekolah, ditengah sekolah, dan di bagian depan sekolah. ketika dia dan tetangganya itu ingin melihat hasil tes, selalu tidak ada kesempatan untuk melihat dikarenakan banyaknya orang yang memenuhi tempat pengumuman itu. Akhirnya hujan pun turun, disaat itulah ketika dilapangan sekolah mereka berpapasan dengan teman tetangganya itu kemudian mereka melihat bahwa temannya sedang menangis, kemudian temannya itu mengatakan bahwa dia tidak lulus.

  Semakin berdebarlah hatinya dia dan tetangganya itu, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan berpikiran positif dan juga berserah diri kepada Allah swt. Akhirnyapun dia pun nekat memberanikan diri untuk menerobos kumpulan orang. Akhirnya sampailah dia tepat didepan Laporan Pengumuman Hasil Tes kemudian dalam hatinya dia tidak ada niat untuk melihat di urutan 1-100 karena temannya saja yang pintar tidak lulus apalagi dia yang memiliki pendidikan yang biasa saja. dia mulai dari urutan 300+ tidak ada nomor Tes miliknya, Kemudian dia lanjut ke 200+ juga tidak ada, kemudian 100+ juga tidak ada, dia sudah mulai pasrah disitu dan terus berdoa, semoga dia mendapatkan yang terbaik. Kemudian, dia hanya ingin mencoba melihat urutan 1- 25 juga tidak ada. pilihan terakhir dia memeriksa 26-50 dari atas, kemudian kebawah tidak ada kemudian dia coba untuk lebih teliti dia lihat satu persatu. AKHIRNYA DIA LULUS DENGAN NOMOR URUT 45 !!!

  Dia senang sekali ketika dia melihat ada nomornya disitu, dia langsung Bersyukur Kemudian dia melihat nomor urut nya dia langsung menutup mulutnya dan seperti ingin teriak tetapi tertahan. Sungguh bahagia begitu besar yang dia rasakan. Namun, hatinya langsung terketuk ''bagaimana dengan tetanggaku??" kemudian dia langsung berusaha untuk mencarikan nomor tetangganya itu dari 1-300+ tidak ada, berkali-kali dia melakukan itu dengan sangat teliti tapi tetap saja tidak ada. Akhirnya dengan suara memelas dan sedikit bersedih tidak enak hati, dia mengatakannya kepada tetangganya itu, Kemudian tetangganya itu merespect dengan ekspresi terkejut seakan tak percaya. dia langsung pergi hujan-hujanan untuk melihat sendiri pengumuman itu. Ketika dia mendatangi tetangganya itu yang sedang memegang kertas pengumuman yang tetangganya robek dari tempatnya. Hati dia langsung sedih bercampur dengan amarah... dia berkata "akukan sudah bilang kenapa kamu tidak melihat punyaku? sudah kubilang dari awal seharusnya kamu itu duduk dibelakangku, kamu malah duduk didepanku yaitu lebih memilih dibelakangnya temanmu itu, kenapa kamu tak percaya terhadapku? memang aku tidak terlalu aktif didalam kelas, aku tidak terlalu kelihatan dalam meraih prestasi tapi insyaallah bila allah telah berkehendak maka terjadilah" sambil terbata-bata dia tak sanggup lagi untuk melanjutkan kata-katanya. Tetangganya hanya diam dan sedikit agak tak percaya, tetangganya itu masih tetap ingin mencari nomornya. Tapi dia sudah terlalu kesal dan capek kebetulan juga hujan sudah sedikit mereda, jadi dia memaksa tetangganya itu untuk segera pulang. selama diperjalanan dia berusaha untuk menenangkan dan memberikan pilihan dimanakah tetangganya itu bagus lanjut.




BERSAMBUNG~


Gimana?? asyik nggak ceritanya ?? :)
Ditunggu yahh lanjutannya... teman-teman sekalian :) terimakasih sudah berkunjung di blogg ku :) dan sudah sempat membaca lanjutan cerbung ku ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar